Jumat, 01 Maret 2013

Rumah peninggalan dr. Radjiman Wedyodiningrat

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvciXCNQ9FHgEj5W17Wx5zO1Np2SbbG0o1MLO0b_fKZCtKzDicyCfh2FneVOyQsW8EdbhVfXFywEumf9M0n72CO74pvQKwaSyedYWmDL2vBtadJiq8C1nDufFs98gtCIi7sGUDN1RJZO88/s1600/11092010%2528012%2529.jpg 
Disebelah Barat Daya, dengan radius sekitar 2 Km dari desa Walikukun, terdapat sebuah dusun dengan nama Dirgo.Terdapatlah sebuah lokasi rumah tempat tinggal tokoh pergerakan dan kemerdekaan Indonesia dia adalah.....DR.KRT Rajiman Wedyodiningrat.Beliau lahir pada tanggal 21 April 1879 di Yogyakarta. DR.Rajiman adalah tokoh pergerakan Indonesia, sebagai salah satu pimpinan Boedi Oetomo, dan pernah mengetuai BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha - Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) sebuah lembaga yang berfungsi untuk mempersiapkan cikal bakal terbentuknya Republik Indonesia, melalui transisi penyerahan kekuasaan atau kemerdekaan dari pemerintah militer Jepang.

Mengenai keberadaan DR.Rajiman Wedyodiningrat di wilayah Ndirgo, sejarahnya sebagai berikut.......
Beliau datang  dan tinggal diwilayah tersebut pada tahun 1935, membeli sebuah rumah beserta pekarangan dan persawahan seluas total +/- 73 ha dari seorang tuan tanah Belanda bernama mr.Doning. Dr.Rajiman menempati rumah tersebut sampai dengan wafatnya beliau di tahun 1951, pada usia 72 tahun.Dalam aktifitasnya selama tinggal di Dirgo dalam kurun waktu sekitar 26 tahun, Dr.Rajiman sering bolak - balik ke Jakarta untuk menghadiri rapat - rapat penting,mengingat  keberadaannya sebagai tokoh dan pejabat negara yaitu sebagai anggota DPR, dengan menggunakan jasa transportasi Kereta Api dari stasiun Walikukun yang hanya berjarak 1,5 Km dari rumahnya.Sebelum wafat Dr.Rajiman menjual areal pekarangan dan persawahan kepada masyarakat sekitar maupun kepada para penggarapnya dengan harga yang sangat murah, dan hanya menyisakan untuk keluarganya seluas 7,5 ha saja.Ini wujud kepedulian dan kecintaan beliau kepada masyarakat sekitar.Dr.Rajiman wafat di rumah tersebut pada tahun 1951, dan Presiden RI saat itu Ir.Soekarno datang kerumah tersebut untuk melayat.Beliau di makamkan di makam keluarga di Yogyakarta.Dan atas jasa - jasa beliau selama hidupnya dalam memperjuangkan kemerdekaan maka pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional.
bagian dalam ruang tamu rumah
Dr.Radjiman Wedyodingrat

Perjalanan dari pasar Walikukun menuju rumah DR.Rajiman Wedyodiningrat menuju ke arah selatan melewati perlintasan rel kereta api, kemudian menuju ke arah barat melewati taman makam Ringin Wok, dengan jalanan yang berbatu dan tidak beraspal, jalanan dengan kondisi sangat buruk.
Rumah tua tersebut kini telah berusia +/- 130 tahun, bangunannya kokoh dan sederhana, harus di akui bahwa tampak kurang terurus dengan baik.Areal pekarangannya sangat luas, seluas lapangan sepakbola, dari pintu gerbang menuju rumah sejauh +/- 100 meter.Saat ini rumah tersebut kosong dan dijaga oleh juru kunci bernama mbah Dermo.Patut disayangkan lokasi dengan sarat makna sejarah dan perjuangan tampak tidak terurus dengan baik.Ini menjadi PR penting bagi keluarga dan ahli waris dan tentu bisa berkoordinasi dengan pemerintah daerah kabupaten Ngawi untuk melestarikan rumah tersebut menjadi cagar budaya dan sejarah, agar bisa dilestarikan dan dipetik pelajaran yang luar biasa bagi masyarakat luas terutama para pelajar.
Masyarakat sekitar menamai rumah dan beserta arealnya dengan nama .."Kanjengan".....ya masyarakat lebih mengenal DR.Rajiman dengan nama .."Kanjeng Dirgo".
Bagi masyarakat Walikukun yang belum pernah melihat rumah tersebut silahkan lihat dan datang ke Dirgo, ada sebuah kebanggaan bahwa ada tokoh kaliber nasional, pejuang pergerakan dan kemerdekaan pernah hadir dan hidup sampai dengan wafat disana.Ini sebuah sindiran bagaimana masyarakat kita begitu latah dan penuh kebanggan semu..terhadap hadirnya tokoh Obama yang hanya 3 tahunan di Menteng, pada masa kecilnya dan yang bersangkutan sendiri tampak tidak terlalu ingat dengan baik masa kecilnya di Menteng....
Merdeka...Merdeka.......

Pesanggrahan Srigati

Lokasi Pesanggrahan Srigati terletak 12 Km arah barat daya kota Ngawi, tepatnya di Desa Babadan Kecamatan Paron, Ngawi Jawa Timur. Karena lokasinya yang strategis memudahkan pengunjung untuk mengunjunginya dengan berbagai alat transportasi/kendaraan bermotor. Pesanggrahan Srigati merupakan obyek wisata spiritual yang menurut masyarakat jawa merupakan salah satu dari alas(hutan) angker atau wingit. Menurut penduduk setempat adalah pusat keraton lelembut/makhluk halus. Di lokasi ini juga terdapat petilasan Raja Brawijaya.
Pada hari-hari tertentu seperti hari Jum’at Pon dan Jum’at Legi pada bulan Syuro, Pesanggrahan Srigati banyak dikunjungi oleh para peziarah untuk menyaksikan upacara ritual tahunan yaitu Ganti Langse sekaligus melaksanakan tirakatan/semedi untuk ngalap berkah.

Water Boom Tirto Nirmolo



Water Boom Tirto Nirmolo adalah sebuah obyek wisata pemandian di Kota Ngawi yang berupa kolam renang. Water Boom ini terletak di jalan raya Ngawi - Madiun. Tepatnya di Desa Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi. Karena letaknya dipinggir jalan raya, sehingga memudahkan para pengunjung untuk mencapainya.
Water Boom TirtoNirmolo tidak hanya menawarkan kolam renang saja, tetapi juga dilengkapi berbagai fasilitas, berikut ini fasilitas-fasilitas yang dapat pengunjung nikmati diantaranya adalah Kolam Renang Seluncur, Kolam Renang Laba-laba, Kolam Air Mancur, Kolam Renang Ember Tumpah, Kolam Renang Dewasa dan Anak-anak, Gedung Film 3D, Boom-boom Boat, Becak Family, Kereta Gantung, Kereta Electrik, Moto ATV, Flyng Fox, Boom-boom Car, Animal Electrik, Bianglala, Panggung Festival dan Rest Parking Area. Untuk fasilitas Water Boom ini bias dibilang sangat lengkap.
Tempat Wisata ini sangat cocok untuk bermain, liburan, bersantai, olah raga atau sekedar mengisi akhir pekan. Anda bisa datang sendiri, dengan mengajak teman, kerabat atau keluarga. Untuk harga tiket masuk cukup relatif murah, hanya dengan Rp 10.000 (sepuluh ribu) pengunjung bisa menikmati beberapa fasilitas ini, akan tetapi ada beberapa fasilitas yang mewajibkan untuk membayar lagi. Tetapi itu tidak masalah, dari pada kita penasaran. Hehe..
Buat anda masyarakat kota Ngawi, atau masyarakat luar kota Ngawi yang penasaran dan tidak sabar ingin menjajal atau menikmati Water Boom Tirto Nirmolo ini, Langsung saja datang di Desa Tempuran, Paron, Ngawi

Bumi Perkemahan Selondo














 
Bumi Perkemahan Selondo terletak di Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, berjarak 30 Km dari pusat kota Ngawi. Letaknya yang berada di kaki Gunung Lawu membuat Selondo memberikan hawa yang sangat sejuk dan nyaman.
Selondo berasal dari kata selo(jawa) yang mempunyai arti batu dan ondo(jawa) yang mempunyai arti tangga, Selondo berarti tangga batu. Kawasan ini biasa digunakan sebagai Bumi Perkemahan (buper) oleh anak-anak Pecinta Alam maupun Pramuka dan PMR. Pemandangan yang indah berlatar belakang hutan pinus serta kesejukan udara pegunungan mendukung kegiatan adventure dan penjelajahan serta out bond.
Medannya yang naik turun cocok untuk menguji kekuatan fisik para pengikut organisasi kemanusiaan maupun kemasyarakatan. Terdapat pula sebuah sungai yang indah dengan jembatan layang yang membelah sungai tersebut, terdapat pula area rock climbing bagi yang punya nyali dan bernuansa meningkatkan adrenalin.
Karena pemandangannya yang indah seringkali juga digunakan dalam mengisi liburan dan kenangan lulusan sekolah-sekolah di Kabupaten Ngawi dan juga luar wilayah Ngawi. Wisata selondo ini dengan pesona alamnya mampu menarik wisatawan baik dari daerah Ngawi maupun dari luar kota Ngawi.

Kebun Teh jamus






 Salah satu pesona wisata kabupaten Ngawi yang diminati dan dijadikan obyek wisata keluarga dan masa liburan, salah satunya adalah Kebun Teh Jamus. Perkebunan ini terletak di lereng Gunung Lawu, tepatnya di desa Girikerto, Kecamatan Sine. Selain tempatnya berhawa sejuk, di lokasi ini juga terdapat beberapa tempat unik dan bersejarah. Lokasinya yang terletak dilerang gunung, mata pengunjung akan dimanjakan oleh indahnya alam sekelilingnya. Di lokasi ini juga terdapat sumber mata air yang dinamakan Sumber Lanang, yang menurut masyarakat sekitar dipercaya dapat menyembuhkan penyakit dan membuat awet muda. Sebelum memasuki kawasan perkebunan jamus, para pengunjung akan banyak ditemui lahan yang hijau dan pohon-pohon yang besar serta rindang.
Perkebunan Teh Jamus adalah merupakan agrowisata yang berwawasan lingkungan hidup,  sudah dimulai pada sejak tahun 1993. Dan meraih penghargaan tingkat nasional nominasi Kalpataru tahun 2004 kategori Pembina Lingkungan Hidup pada peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 05 Juni 2004 di Istana Negara Jakarta. 
Sebagai daya tarik lainnya, di sekitar obyek wisata ini terdapat beberapa tempat menarik diantaranya Air Terjun Grojogan Songo Tuk Pakel, Makam tua pendiri Kebun Teh Jamus Van Der Rappart asal Belanda, Borobudor Hill yang berupa bukit setinggi 35,4 meter.

Pemandian Hargo Dumilah







 

\
 
Pemandian Hargo Dumilah berada di lereng utara Gunung Lawu, tepatnya di Desa Setono, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi atau kurang lebih 30 Km sebelah selatan kota Ngawi-Jawa Timur. Kerindangan pohon jati yang berjajar ditepi kolam pemandian menambah anggunnya suasana serta suasana berasa lebih asri. Apalagi Pemandian Hargo Dumilah yang berlatar belakang pegunungan dan areal persawahan, semakin menambah suasana yang alami dan dan tentunya memanjakan mata para pengunjung  dengan keindahan.
Untuk tiket masuk Rp. 5000 per orang sepuasnya. Pemandian Hargo Dumilah juga dilengkapi dengan tempat makan berupa lesehan yang terbuat dari bambu. Dengan begitu diharapkan pengunjung tidak hanya menikmati kolam pemandiannya saja, tapi sebagai tempat transit untuk beristirahat sambil menikmati wisata kuliner. Para pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai macam masakan ikan dan juga Bakso. Dan tentunya dengan harga yang cukup bersahabat.
Pemandian Hargo Dumilah buka antara jam 08.00 WIB sampai 21.00 WIB.  Pemandian yang dibangun sejak Juli 2010 ini merupakan satu-satunya tempat pemandian yang memakai sirkulasi air secara langsung dari sumber mata air dikaki Gunung Lawu tanpa daur ulang. Anda pasti bisa membayangkan betapa segarnya air pemandian Hargo Dumilah ini.
Hargo Dumilah berasal dari tiga puncak tertinggi yang ada di Gunung Lawu, yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah.  Hargo Dumilah mempunyai makna sendiri yaitu Hargo berarti Gunung dan Dumilah berarti suatu pelita atau penerangan.
Harapan kedepannya Pemandian Hargo Dumilah ini bisa menjadi tujuan wisata, mulai wisata alam, wisata kuliner, wisata pemandian dan wisata ilmiah.

Air Terjun Pengantin

 

Air Terjun Pengantin adalah sebuah air terjun yang terdapat di Dusun Besek Desa Hargomulyo Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Dahulunya air terjun ini diberi nama Grojokan Ndukji/Jumog tetapi karena sekarang air terjun ini terbagi menjadi dua air terjun kembar maka diberi nama Air Terjun Pengantin. Seperti tempat-tempat wisata yang lain di kota Ngawi, mungkin wisata air terjun pengantin ini dapat menjadi alternatif tempat wisata alam di daerah Ngawi. 
Untuk mencapai lokasi Air Terjun Pengantin, dari kebun teh jamus anda lurus sampai di sekolah SDN Hargo 4(kanan jalan). Anda lurus ke timur sampai  dusun Besek desa Hargomulyo, setelah itu silahkan bertanya pada masyarakat sekitar lokasi Air Terjun Pengantin.
Disana anda akan dimanjakan dengan keindahan alam pegunungan dan air terjun yang sangat segar, pokoknya rugi kalau anda melewatkanya.